Graha Cendekia al-Karomah

Mensucikan najis yang ada di pakaian

Penulis: Dea vara Amelia

Editor: Jinan Uqsida

Permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat adalah bagaimana cara yang tepat untuk membersihkan pakaian yang terkontaminasi najis, mengingat bahwa setiap jenis najis memiliki cara penanganan yang berbeda. Selain itu adanya kemajuan teknologi menghasilkan berbagai metode pencucian. Dalam praktiknya, proses pembersihan pakaian yang terkena najis tidak sekadar untuk menghapus kotoran secara fisik, melainkan juga untuk memastikan bahwa semua sifat najis seperti bau, warna, dan rasa hilang dari pakaian tersebut. Oleh karena itu pemahaman tentang tata cara mensucikan pakaian yang sesuai dengan syariat sangat penting agar umat Muslim bisa melakukan ibadah dengan fokus dan sah.

Pakaian merupakan salah satu hal yang seringkan dibahas dalam hadis. Hadis adalah referensi penting dalam agama Islam yang berisi ajaran dan petunjuk dari Nabi Muhammad SAW. Berikut ini adalah beberapa analisis mengenai pakaian dalam konteks hadis: Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad SAW mendorong umat Islam untuk selalu menjaga kebersihan pakaian. Beliau bersabda, “Bersihkanlah pakaian kalian, karena sesungguhnya Allah menyukai kebersihan dan wangi. ” (HR. Abu Daud). Kebersihan dan kesucian pakaian adalah elemen penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi umat Muslim yang diharuskan menjaga pakaian agar tetap suci dari najis sebagai salah satu syarat sahnya beribadah terutama periha melaksanakan shalat.

Islam sangat menekankan tentang kebersihan. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Muddassir ayat 4:

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ

Artinya: “Dan bersihkanlah pakaianmu. ”

Ayat ini menjadi dasar bagi para ulama untuk memperkuat bahwa membersihkan pakaian dari najis adalah suatu kewajiban bagi siapa saja yang ingin beribadah, khususnya shalat.

Di luar konteks ibadah, menjaga kebersihan pakaian tetap sangat dianjurkan. Ini mencerminkan sikap baik seorang Muslim dan membantu mencegah berbagai penyakit.


MACAM MACAM CARA MENSUCIKAN PAKAIAN.
(1) MANUAL
Untuk membersihkan pakaian dari najis secara manual, para ulama menyarankan agar najis dihilangkan secara fisik terlebih dahulu, kemudian dicuci dengan air yang mengalir. Jika najisnya mudah dihilangkan, bisa langsung dicuci menggunakan sabun dan air. Namun, untuk najis yang sulit hilang, disarankan untuk mencucinya dengan air mengalir hingga najis tersebut lenyap, baru kemudian dicuci memakai sabun.
Langkah langkah:

  1. Bersihkan najis yang ada di pakaian. Jika terdapat benda padat yang menempel (seperti kotoran), singkirkan terlebih dahulu benda itu. Jika najis dalam bentuk cair, bersihkan area yang terkontaminasi dengan air mengalir sampai najisnya hilang.
  2. Alirkan air pada bagian yang terkena najis.
  3. Setelah najis hilang, pakaian dapat dicuci dengan sabun untuk mengangkat kotoran dan noda lainnya.
  4. Bilas pakaian secara menyeluruh dengan air bersih.
  5. Keringkan pakaian di lokasi yang bersih.

Penting:

Air yang digunakan untuk membersihkan haruslah air yang suci (tidak terkontaminasi najis) dan mengalir (tidak tergenang).
Jika pakaian terkena najis mughallazah (seperti dari anjing atau babi), diwajibkan untuk mencuci 7x dan salah satunya di campur dengan debu.
Apabila terkena najis mukhaffafah (seperti urin bayi laki-laki yang belum mengonsumsi makanan selain ASI), cukup dengan menyemprotkan air pada bagian yang terkontaminasi.
Untuk najis muttawassithah, cara penyuciannya adalah dengan menghilangkan najis tersebut terlebih dahulu, lalu dicuci menggunakan air mengalir.

  1. Mesin Cuci Tabung 1
    Untuk membersihkan pakaian dengan menggunakan mesin cuci satu tabung, para ulama memberikan langkah-langkah sebagai berikut: pertama, hilangkan najis yang ada pada pakaian secara fisik. Selanjutnya, masukkan pakaian ke dalam mesin cuci tanpa menggunakan deterjen. Nyalakan mesin cuci dengan air mengalir untuk mencuci najis. Setelah itu, ganti air dan tambahkan deterjen untuk mencuci seperti biasanya.
    langkah langkah:
  1. Apabila terdapat kotoran yang tampak seperti feses atau urine pada pakaian, bersihkan kotoran tersebut terlebih dahulu dengan cara fisik.
  2. Setelah memastikan pakaian bebas dari kotoran, masukkan ke dalam mesin cuci tanpa menambahkan deterjen terlebih dahulu. Aktifkan mesin cuci hingga pakaian terendam air. Biarkan mesin beroperasi selama beberapa waktu agar air bisa menjangkau semua bagian pakaian.
  3. Kemudian, buang air yang telah digunakan untuk mencuci awal. Gantilah dengan air bersih dan tambahkan deterjen. Selanjutnya, jalankan mesin cuci untuk mencuci pakaian hingga bersih.
  4. Setelah pencucian selesai, bilas pakaian sampai tidak ada sisa deterjen yang tertinggal.
  5. Keringkan pakaian seperti biasa, baik dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau menggunakan pengering mesin cuci.

penting:

  • Apabila menggunakan air dengan kapasitas kurang dari dua qullah (sekitar 216 liter), air tersebut bisa terkontaminasi najis jika terkena najis. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan najis telah hilang sebelum memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci atau mengganti air setelah tahap pencucian awal.
  • Beberapa alim ulama menyarankan, jika najis sulit dihilangkan, lebih baik mencucinya terpisah dengan sabun sebelum dicampur dengan pakaian lainnya yang hanya kotor.

Mesin Cuci Tabung 2
Untuk membersihkan pakaian dari najis menggunakan mesin cuci tabung 2, para ulama merekomendasikan agar najis dihilangkan terlebih dahulu sebelum pakaian dimasukkan. Ini bisa dilakukan dengan menghapus najis secara langsung atau merendam dan mengucek pakaian. Setelah najis lenyap, pakaian dapat dicuci dengan mesin, dengan atau tanpa detergen, sesuai kebutuhan.

  1. Jika pakaian terkena najis yang terlihat, bersihkan najis tersebut terlebih dahulu.
  2. Jika najisnya sulit dicopot, rendamlah pakaian dalam air dan gosok atau sikat untuk membantu menghilangkan najis.
  3. Masukkan pakaian ke dalam mesin cuci dan pastikan sudah bersih dari najis.
  4. Isi tabung pencucian dengan air, lalu tambahkan deterjen.
  5. Setelah dicuci dengan air sabun, buang air itu, lalu isi air lagi untuk membilas pakaian.
  6. Setelah selesai membilas, pindahkan pakaian ke tabung pengering untuk proses pengeringan.

penting:

  • Jika air dalam mesin cuci terkena najis, para ulama punya pandangan yang berbeda. Beberapa berpendapat bahwa air itu menjadi najis jika volumenya kurang dari dua qullah (216 liter). Namun ada juga yang berpendapat bahwa air tetap suci selama tidak ada perubahan warna, bau, atau rasa.
  • Sabun dikhususkan untuk membersihkan kotoran, bukan untuk mensucikan najis. Jika pakaian sudah bebas dari najis, barulah sabun bisa digunakan untuk membersihkan kotoran yang ada.
  • Jika pakaian hanya kotor dan tidak terkena najis, maka bisa langsung dicuci di mesin tanpa perlu proses penyucian khusus.
  • Dalam mazhab Syafi’i, air dengan kapasitas kurang dari dua qullah akan dianggap najis apabila terkena najis, kecuali jika air tersebut tetap tidak berubah.

Menjaga kebersihan sangatlah penting, dengan mengetahui tata cara membersihkan najis secara syariat kita akan menjadi pribadi muslim yang lebih baik dan khusyuk dalam melakukan ibadah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *